Adab dan Doa Mengusir Orang Lain Agar Tidak Betah dan Pergi

ARASYNEWS.COM – Hadist dari Abdullah bin Umar -radiyallahu ‘anhuma secara marfu, dikatakan bahwa janganlah seseorang mengusir orang lain dari tempat duduknya, kemudian ia duduk di tempat tersebut, ‎namun berlapang-lapanglah dan berikan keluasan.

عن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : «لا يُقِيمُ الرجلُ الرجلَ من مَجْلِسِهِ، ثم يجلس فيه، ولكن تَفَسَّحُوا، وتَوَسَّعُوا».
[صحيح] – [متفق عليه]

“Jnganlah seseorang mengusir orang lain ‎dari tempat duduknya, kemudian ia duduk di tempat tersebut, namun berlapang-lapanglah dan berikan ‎keluasan!”
Hadist sahih – Muttafaq ‘alaih

Adapun penjelasan yang terkandung dalam hadist ini ada dua adab. Yang pertama yakni tidak diperbolehkan bagi seseorang untuk mengusir orang lain dari tempat duduknya ‎yang telah dia duduki terlebih dahulu sebelum dirinya, kemudian dia duduk di tempat tersebut.‎ Dan yang kedua, wajib bagi orang-orang yang hadir untuk saling memberi kelonggaran bagi orang yang ‎baru datang sehingga mereka dapat memberikan sebuah tempat duduk untuknya di antara ‎mereka. Allah SWT – berfirman,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Mujadalah : 11)

Dalam Islam, tetangga atau orang lain yang berada disekitar kita adalah orang yang istimewa. Ada kalanya pada satu waktu kita membutuhkan orang lain, seperti minta pertolongan dalam hal sakit atau meninggal dunia. Tetapi pada waktu lain, tentu kita sangat ingin tidak terganggu dan hidup tenang.

Terkait ingin tidak diganggu, Islam mengajarkan beberapa adab dalam bertetangga. Dan ada cara mengusir orang agar tidak betah berada didekat kita.

Doa mengusir orang agar tidak betah

Pada dasarnya, Islam melalui Rasulullah, menunjukkan bahwa sikap seorang muslim harus terus berbuat baik kepada orang lain terutama tetangga. Dalam salah satu hadist, Rasulullah ﷺ bersabda:

ياَ أَباَ ذَرٍّ إِذَا طَبِخْتَ مِرْقَةً فَأَكْثِرْ مَاءَ الْمِرْقَةِ، وَتُعَاهِدُ جِيْرَانَكَ، أَوِ اقْسِمْ فِي جِيْرَانِكَ

Artinya: “Wahai Abu Dzar, apabila engkau membuat suatu masakan, maka perbanyaklah kuahnya. Kemudian undanglah tetanggamu atau engkau dapat membaginya kepada mereka.” (HR Muslim)

Ini menunjukkan begitu Islam mengingatkan untuk terus berbagi kebaikan untuk orang lain termasuk tetangga, hingga pada hal-hal yang kecil.

Namun bagaimana jika orang lain yang malah memberikan gangguan, terutama saat berada di rumah kita.

Berbuat baik kepada orang lain adalah hal yang penting dalam Islam. Banyak dalil dalam Al-Qur’an dan hadist yang memberikan gambaran juga menjelaskannya. Misalnya dengan terus berbuat baik kepada orang lain, dan memberikan bantuan pada orang yang membutuhkannya,

Namun pada kenyataannya, tidak semua orang berbuat baik. Ada kalanya orang lain memiliki sifat yang kurang disukai hingga tidak diharapkan kehadirannya.

Selain dengan bersabar dan berlapang dada, tentu tidak boleh untuk membalas keburukannya dengan keburukan yang sama. Seseorang tidak dapat mengatur sifat dan karakter orang lain. Dan mendoakan adalah salah satu cara cerdas untuk memberikan balasan kepada perbuatan buruk orang lain. Oleh karena itu, jika ingin memiliki waktu istirahat namun belum menemukan cara yang sesuai saat ada tamu. Adapun doa-nya adalah

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَارِ السُّوْءِ، وَمِنْ زَوْجٍ تُشَيِّبُنِيْ قَبْلَ المَشِيْبِ، وَمِنْ وَلَدٍ يَكُوْنُ عَلَيَّ رَبًّا، وَمِنْ مَالٍ يَكُوْنُ عَلَيَّ عَذَابًا، وَمِنْ خَلِيْلٍ مَاكِرٍ عَيْنُهُ تَرَانِيْ، وَقَلْبُهُ يَرْعَانِيْ، إِنْ رَأَى حَسَنَةً دَفَنَهَا، وَإِذَا رَأَى سَيِّئَةً أَذَاعَهَا

(Allaahumma innii a’uudzu bika min jaarissuu’, wa min zaujin tusyayyibunii qoblal masyiib, wa min waladin yakuunu ‘alayya robban, wa min maalin yakuunu ‘alayya adzaaban, wa min kholiilin maakirin, ‘ainuhu taroonii, wa qolbuhu yar’aanii, in ro’aa hasanatan dafanahaa, wa idzaa ro’aa sayyi’atan adzaa’ahaa)

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tetangga yang buruk, dan dari istri yang membuatku beruban sebelum waktunya, dan dari anak yang menguasaiku, dan dari harta yang menjadi azab atasku, dan dari teman dekat pembuat makar, matanya melihatku sedang hatinya mengawasiku, jika ia melihat kebaikan pada diriku maka ia menyembunyikannya, dan jika ia melihat keburukan maka ia menyebarkannya.”

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa salah satu doa yang dipanjatkan oleh Rasulullah ﷺ untuk terhindar dari tetangga yang buruk adalah sebagai berikut:

اللّهُمَّ! إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَارِ السُّوْءِ فِي دَارِ الْمُقَامِ فَإِنَّ جَارَ الدُّنْيَا يَتَحَوَّلُ

(Allahumma inni a’uuzubika min jaaris-su`i fi daaril-muqaam fa inna jaarad-dun-ya yatahawwal)

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tetangga yang buruk di akhirat karena tetangga di dunia akan senantiasa berubah-ubah.”

Bukan hanya dalam bertetangga saja, tetapi juga dalam bekerja. Ada doa yang bisa di panjatkan agar orang lain tidak betah. Dari HR Tabrani, dikatakan bahwa Rasulullah ﷺ pernah mengajarkan kepada umat Islam untuk berdoa agar terhindar dari memiliki teman atau tetangga yang jahat.

اَللَّهُـمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ يَوْمِ السُّوْءِ، وَمِنْ لَيْلَةِ السُّوْءِ، وَمِنْ سَاعَةِ السُّوْءِ، وَمِنْ صَاحِبِ السُّوْءِ، وَمِنْ جَارِ السُّوْءِ فِيْ دَارِ الْـمُقَامَةِ

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hari yang buruk, malam yang buruk, waktu yang buruk, teman yang jahat, dan tetangga yang jahat di tempat tinggal tetapku.” (HR Thabrani)

Cara menghadapi orang yang mengganggu

Apapun yang menjadi keinginan untuk mengusir orang lain karena telah mengganggu. Jangan pula meminta seseorang untuk pergi dari rumah kita dengan cara kasar, tapi mencoba membaca doa mengusir orang agar tidak betah bisa menjadi solusi. Hanya kepada Allah SWT doa dapat dipanjatkan untuk melembutkan hati orang tersebut.

Selain memanjatkan doa mengusir orang agar tidak betah, ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar diri kita tidak merasa terganggu dengan kedatangan orang lain, terutama yang tidak terlalu disukai. Beberapa sikap diantaranya adalah

  • Mengajak bicara dari hati ke hati. Siapa tahu orang tersebut bukan berniat untuk berbuat kesalahan hingga membuat kita ingin mengusirnya.
  • Jangan sampai mengusirnya dengan kasar, apalagi membalasnya dengan lebih jahat. Karena ini bisa menimbulkan konflik lebih yang lebih besar sehingga lebih sulit untuk menemukan solusinya.
  • Tetap bersikap tenang, terutama karena sebelumnya telah membaca doa mengusir orang agar tidak betah.
  • Cobalah untuk tidak memikirkannya dan kembali berbuat baik di kemudian hari setelah menghilangkan rasa marah karena telah merasa terganggu.
  • Jika orang yang melakukan hal tersebut adalah tetangga apalagi yang lokasinya dengan rumah kita, ada beberapa cara sederhana yang bisa dicoba, seperti:
  • Ramah dan memberikan senyum ketika bertemu tetangga.
  • Berbagi, terutama jika ada kelebihan benda yang didapat atau dimiliki.
  • Melakukan silaturahmi secara berkala tanpa mengganggu waktunya.
  • Mengundang ketika ada momen spesial
  • Terlibat dalam kehidupan sosial.
  • Memberikan perhatian ketika ada tetangga yang kesulitan.
  • Ketika tetangga sakit, jenguklah
  • Jangan terlalu ikut campur urusan tetangga.

Semoga Allah SWT selalu melindungi dari keburukan dari orang lain.

Wallahu Alam

[]

You May Also Like